Kendal adalah kota kecil tempat kelahiran saya, Desa Bulak merupakan desa yang saya tinggali sampai sekolah menengah atas. Bulan Juli 1982 yang lalu saya dilahirkan dengan kondisi normal di rumah bidan setempat. H. Abdul Rosyid (alm.) nama ayah handa tercinta yang wafat pada bulan Desember 2010 dalam usia 55 tahun. Alhamdulillah beliau sudah menunaikan salah satu rukun Islam pada usia 17 tahun bersama kakek (Mbah Mansyur). Saya memiliki 3 saudara kandung, dua kakak laki-laki dan satu adik perempuan. Kakak pertama bernama Huda merupakan lulusan dari Universitas Muhammadiyah Malang jurusan Teknik Sipil. Sedangkan kakak kedua lulusan Teknik Mesin di Universitas yang sama. Hobby Automotif terutama motor cross salah satu favoritnya. Yang terakhir adik perempuan saya bernama Nana alhamdulillah sudah menempuh sarjana ekonomi di salah satu universitas swasta di Semarang.
Kami tinggal didesa kecil dengan hamparan sawah yang luas dan hijau. Hidup didesa dengan serba kekurangan sarana pendidikan tidak menjadikan kami buta akan ilmu. Alhamdulillah kedua orang tua kami bisa menyekolahkan sampai sarjana walaupun pengahasilan jadi petani padi sebagai sumber pokoknya. Orang tua kami milih membesarkan kami dengan ilmu daripada dengan warisan harta yang melimpah. Kami dididik menjadi manusia yang mandiri dan beragama.
Pengalaman buat SIM A di Polres Tabanan, Bali
Sebenarnya SIM A saya sudah almarhum dua tahun lalu, ups.. Jadi selama itu saya pakai mobil tidak pernah menggunakan SIM A. Alhamdulillah tidak terkena RAZIA, hehe.. Ternyata buat SIM baru tidak serumit yang saya bayangkan. SIM A saya dulu masih alamat Jateng, dan saat ini sudah menetap 5 tahun di Bali. Sekedar info saya, jika kita punya SIM tetapi beda alamat di KTP maka SIM tersebut tidak bisa diperpanjang ditempat sesuai dengan alamat KTP dan sebaliknya. Jadi harus buat SIM baru baik SIM yang masih berlaku atau sudah kadaluarsa. Hari selasa kemaren saya coba daftar untuk buar SIM A, saya ikuti prosedurnya dari awal sampai akhir. Mulai dari tes psikologi (Rp. 60rb), tes kesehatan (Rp.25rb), tes tertulis dan tes praktek serta biaya cetak SIM A (Rp. 120rb)..
Tips sebelum membuat SIM:
1. Persiapkan fisik dan mental
2. Siapkan anggaran biaya
3. Makan dulu sebelum berangkat
4. Bawa air minum, soalnya nunggunya lama
5. Foto copy KTP 2 buah
6. …
Sebenarnya SIM A saya sudah almarhum dua tahun lalu, ups.. Jadi selama itu saya pakai mobil tidak pernah menggunakan SIM A. Alhamdulillah tidak terkena RAZIA, hehe.. Ternyata buat SIM baru tidak serumit yang saya bayangkan. SIM A saya dulu masih alamat Jateng, dan saat ini sudah menetap 5 tahun di Bali. Sekedar info saya, jika kita punya SIM tetapi beda alamat di KTP maka SIM tersebut tidak bisa diperpanjang ditempat sesuai dengan alamat KTP dan sebaliknya. Jadi harus buat SIM baru baik SIM yang masih berlaku atau sudah kadaluarsa. Hari selasa kemaren saya coba daftar untuk buar SIM A, saya ikuti prosedurnya dari awal sampai akhir. Mulai dari tes psikologi (Rp. 60rb), tes kesehatan (Rp.25rb), tes tertulis dan tes praktek serta biaya cetak SIM A (Rp. 120rb)..
Tips sebelum membuat SIM:
1. Persiapkan fisik dan mental
2. Siapkan anggaran biaya
3. Makan dulu sebelum berangkat
4. Bawa air minum, soalnya nunggunya lama
5. Foto copy KTP 2 buah
6. …